Rabu, 11 Juli 2018

Hakikat Wacana dan Kedudukan Wacana dalam Linguistik

PENDAHULUAN
         Seringkali dalam berkomunikasi, membaca, atau bercakap-cakap ada topik atau hal yang dibicarakan. Entah itu topik yang serius atau hanya topik pembicaraan biasa. Dalam pembicaraan tersebut menggunakan kalimat yang baik dan benar namun terkadang menggunakan kalimat tidak baku, tergantung pada suasana pembicaraannya
        Kenyataannya wacana sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak bisa lepas dari wacana. Saat berbicara, membaca berita, berinteraksi, dan pekerjaan apapun menggunakan wacana. Wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan mencakup satu kesatuan yang saling berhubungan secara padu, baik berupa wacana lisan maupun tulisan. Untuk memahami devinisi wacana dan kedudukan wacana dalam linguistik. 
LANDASAN TEORI
Devinisi Wacana
Menurut Tarigan (2009:20) menjelaskan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan berbesar/tertinggi di atas kalimat dan klausa dengan koherensi dan kohesi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tulisan. Wacana di katakana lengkap seperti wacana bahasa Indonesia yang terdapat tema,pokok pikiran,gagasan,dan amanat. Dan wacana terdiri satu kalimat atau lebihserta ada awalan dan akhiran yang jelas.
Menurut Chaer (2007:265) menyebutkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hirarki bahasa merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana sebagai satuan gramatikal yang lengkap, harus terdapat konsep, gagasan, pikiran, dan ide yang utuh, yang akan dipahami oleh pembaca dalam bentuk wacana lisan dan oleh pendengar dalam bentuk wacana lisan
Wacana dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara berdasarkan sudut pandang, berdasarkan media,berdasarkan pengungkapan, berdasarkan pemaparan, berdasarkan bentuk. Kita mengenal jenis wacana yaitu : wacanatulis, wacana lisan, wacana langsung, wacana tidak langsung, wacana pembeberan,wacana penuturan, wacana prosa, wacana puisi, wacana drama. Tujuan wacana yaitu : mendeskripsikan teks, dan menciptakan teori wacana, memudahkan, memahami, memanfaatkan teks atau kelompok teks. 

Wacana menjadi bagian hirarki kebahasaan yang terbesar karena mencakup beberapa unsur kebahasaan, yaitu fonem, morfem, kata, frasa, klausa, dan paragraf. Kumpulan beberapa fonem akan menjadi morfem, selanjutnya kumpulan dari beberapa morfem membentuk sebuah kata, gabungan dari dua kata atau lebih menjadi frase kemudian menjadi sebuah klausa, klausa membentuk sebuah kalimat dan kumpulan beberapa kalimat akan membentuk sebuah wacana. 

Kedudukan Wacana dalam Linguistik
       Dilihatdari kedudukan dalam linguistik wacana merupakan wujud pemakaian bahasa yang melampaui tataran kalimat dalam kaitannya dengan hal ini kalimat-kalimat adalah komponen konstruksi wacana. Dari sudut keutuhannya, wacana adalah satuan lingual terlengkap dan merupan perwujudan pemakaian bahasa yang utuh. Wacana dapat dikatakan sebagai konstruksi kebahasaan yang dibangung atas dasar tenunan atau jaringan kalimat-kalimat sebagai komponen-komponen (Bell 1976:203).

PENUTUP
Simpulan,wacana merupakan satuan bahasa yang terlengkap dan berbesar/tertinggi di atas kalimat dan klausa dengan koherensi dan kohesi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tulisan. Dan kedudukan wacana dalam linguistic sebagai satuan lingual terlengkap dan merupan perwujudan pemakaian bahasa yang utuh.

CONTOH
         perkuliahan memerlukan perhatian dan daya simak mahasiswa untuk menangkap inti perkuliahan yang diujarkan dosen.Karena konsentrasi dan daya simak seseorang tidak dapat bertahan terus menerus dalam waktu yang lama,maka perkuliahan menggunakan juga alat untuk wacana tulis agar inti materi perkuliahan dapat diingat oleh mahasiswa
Sumber:Tarigan,Henry,Guntur.Pengajaran Wacana.2009.Bandung:Angkasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar