Selasa, 24 Januari 2017

afiksasi

Pengertian Proses Morfologi

Proses morfologi adalah penyusunan dari komponen –komponen kecil menjadi menjadi bentuk yang lebih besar berupa kata kompleks. Proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.Adapun pengertian proses morfologi menurut berbagai sumber, yaitu :

ü  Proses morfologik adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. (Prof. Drs. M. Ramlan, 2009:51)
ü  Proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. (Samsuri, 1987:190)
ü  Proses Morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi). (Abdul Chaer, 2008: 25)

Bahasa-bahasa di dunia memiliki cara-cara tersendiri dalam proses pembentukan katanya sehingga proses morfologis tidak bisa ditemukan dalam setiap bahasa. bahasa indonesia adalah termasuk dari salah satu bahasa Austronesia yang didominasi oleh pembentukan kata melalui afiksasi. Tugas morfologi adalah menyusun morfem menjadi kata atau menguraikan kata menjadi morfem.

Proses Pembubuhan Afiks

Proses morfologis yang sering dijumpai ialah afiksasi, yaitu penggabungan akar atau pokok dengan afiks. Afiksasi adalah proses pembentukan kata yang dilakukan dengan cara membubuhkan morfem terikat berupa afiks pada bentuk dasar. Dalam proses pembubuhan afiks, bentuk dasar merupakan salah satu dari unsur yang bukan afiks. Afiks merupakan satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru.Afiks itu ada empat macam, yaitu prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran).

1. Prefiks (awalan)

Prefiksasi adalah proses pembubuhan afiks (morfem terikat) yang dapat dilakukan di depan bentuk dasar. Jenis prefiks (awalan) antara lain : ber-, se-, me-, ter-, di-, dll.

Contoh : ber + main = bermain
               di + makan = dimakan
               ter + tawa = tertawa

2. Infiks (sisipan)

Infiksasi adalah proses pembubuhan afiks di tengah bentuk dasar. Penulisan afiks ini ditulis serangkai dengan kata dasarnya sebagai satu kesatuan. Jenis infiks (sisipan) antara lain : -em-, -el-, -er,d an -in-.

Contoh : getar = g + em+ etar
              gigi     = g + er + igi
              kerja  = k +in +erja

3. Sufiks (akhiran)

Sufiksasi adalah proses pembubuhan afiks di akhir bentuk dasar. Penulisan afiks ini ditulis serangkaian dengan kata dasarnya, sebagai satu kesatuan. Jenis sufiks (akhiran) antara lain:-an, -i, -kan, -nya ,dll.

Contoh : cuci + an = cucian
       baca + kan = bacakan
       turun + nya = turunnya
       warna + i = warnai

4. Konfiksasi adalah proses pembubuhan afiks di awal dan akhir bentuk dasar secara bersamaan. Konfiks yang terdiri dari dua unsur. Satu dimuka bentuk dasar dan satu di belakang bentuk dasar. Jenis konfiks antara lain : ber – an, ke – an, me – kan,, per – an, dll.

Contoh : me + laku + kan = melakukan
               ber + pakai + an = berpakaian
               ke + hujan + an = kehujanan

Afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina, maupun yang berkategori ajektiva. Macam-macam afiksasi :

1.      AFIKSASI PEMBENTUKAN VERBA

Afiks - afiks pembentukan verba adalah:

  1. prefiks ber-
  2. klofiks ber-kan
  3. sufiks –kan
  4. konfiks per-kan, Dll.
Verba Berprefiks ber- Bentuk dasar dalam pembentukan verba dengan prefiks ber- dapat berupa :

  1. Morfem dasar terikat, seperti :  tempur – bertempur, juang – berjuang.
  2. Morfem dasar bebas, seperti : ladang – berladang, ternak – beternak.
  3. Bentuk turunan berafiks, seperti terdapat pada kata berpakaian (bentuk dasarnya pakaian), beraturan (bentuk dasarnya aturan), berkekuatan (bentuk dasarnya kekuatan), berkebangsaan (bentuk dasarnya kebangsaan),
  4. Bentuk turunan reduplikasi, seperti terdapat pada kata berlari (bentuk dasar lari-lari), berkeluh-kesah (bentuk dasar keluh-kesah) dan berilmu-pengetahuan (bentuk dasar ilmu-pengetahuan).
  5. Bentuk turunan hasil komposisi, seperti terdapat pada kataberjual beli (bentuk dasar jual- beli), bertemu muka (bentuk dasar temu- muka), dan bergunung api (bentuk dasar gunung- api).
2.      Verba Berklofiks Ber-kan

Verba berkofiks ber-kan dibentuk dengan proses, mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks–kan. Misalnya mula-mula pada kata dasar senjata di imbuhkan prefiks ber-menjadi bersenjata, lalu pada kata bersenjata di imbuhkan pula sufiks –kan sehingga menjadi bersenjatakan.

3.      Verba Bersufiks –kan

Dalam prosesnya, sufiks –kan, bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua. Bila diimbuhkan pada dasar yang lain, sufiks –kan akan membentuk pangkal (stem) yang menjadi dasar dalam pembentukan verba inflektif.

Verba bersufiks –kan digunakan dalam :

  1. kalimat imperatif. Contoh:
-  lemparkan bola itu ke sini !
-  tuliskan namamu di sini !
-  gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar !

  1. kalimat pasif yang predikatnya berpola : (aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran tindakan. Contoh :
-  rumah itu baru kami dirikan.
-  jembatan itu akan mereka robohkan.
-  tugas itu belum saya laksanakan.

  1. keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola : yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh :
-  uang yang baru kami terima sudah habis lagi.
-  kami melewati daerah yang sudah mereka amankan.

Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal :

  1. jadikan.
  2. jadikan berada di.
  3. lakukan untuk orang lain.
  4. lakukan akan.
  5. bawa masuk ke.
Verba Berkonfiks per- kan

Verba berkonfiks per- kan adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks di-, atau berprefiks ter-). Verba berkonfiks per- kan digunakan dalam :

  1. Kalimat imperatif.
Misalnya :
-  persiapkan dulu bahan-bahannya!
-  jangan perdebatkan lagi masalah itu!
-  jangan persamakan saya dengan dia!

  1. Kalimat pasif yang predikatnya berpola : (aspek) + pelaku + verba.
            Contoh:
-  anakitu akan kita pertemukandengan orang tua angkatnya.
-  masalah itu akan kami pertanyakan lagi.
-  usulmu itu akan kami pertimbangkan.

  1. Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola : yang + (aspek) + pelaku + verba.
Contoh :
-  tarian yang sudah mereka pertunjukkan akan diulang lagi.
-  film yang mereka hendak persembahkan perlu disensor dulu.
-  kami menyenangi lagu-lagu yang telah mereka perdengarkan.

Verba berkonfiks per- kan memiliki makna gramatikal :

  1. Jadikan bahan (per- kan).
  2. Lakukan supaya.
  3. Jadikan me-.
  4. Jadikan ber-.

 AFIKSASI PEMBENTUKAN NOMINA

Pembentukan dengan afiksasi ini ada yang di bentuk langsung dari akar, tetapi sebagaian besar di bentuk dari akar melalui kelas verba dari akar itu. Yang dibentuk langsung dari akar adalah nomina turunan berkonfiks ke- an, seperti kepandaian yang bermakna ‘hal pandai’ dan  kepartaian yang bermakna ‘hal partai. Sedangkan contoh yang di bentuk dari akar melalui verba dari akar itu adalah pembaca yang bermakna gramatikal “yang membaca”, pembacaan yang bermakna  gramatikal “hasil membaca” atau “yang dibaca”.

Afiks Pembentukan Nomina :

  1. Prefiks ke-
  2. Konfiks ke- an
  3. Sufiks –an
  4. Infiks –el, -em, dan –er
  5. Sufiks dari bahasa asing.
AFIKS PEMBENTUKAN AJEKTIFA

1.            Dasar ajektiva berprefiks se- Contoh sepintar A, sama dengan sama pintar dengan A
2.            Dasar ajektiva berkonfiks ke- an Contoh : kebiruan sama dengan agak biru
3.            Dasar ajektiva berklofiks me- I Contoh : menghormati sama dengan merasa hormat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar