Pengertian
Proses Morfologi
ü Proses
morfologik adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan
bentuk dasarnya. (Prof. Drs. M. Ramlan, 2009:51)
ü Proses
morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang
satu dengan morfem yang lain. (Samsuri, 1987:190)
ü Proses
Morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar
melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses
reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi). (Abdul Chaer, 2008: 25)
Bahasa-bahasa di dunia memiliki cara-cara tersendiri
dalam proses pembentukan katanya sehingga proses morfologis tidak bisa
ditemukan dalam setiap bahasa. bahasa indonesia adalah termasuk dari salah satu
bahasa Austronesia yang didominasi oleh pembentukan kata melalui afiksasi.
Tugas morfologi adalah menyusun morfem menjadi kata atau menguraikan kata
menjadi morfem.
Proses
Pembubuhan Afiks
Proses morfologis yang sering dijumpai ialah
afiksasi, yaitu penggabungan akar atau pokok dengan afiks. Afiksasi
adalah proses pembentukan kata yang dilakukan dengan cara membubuhkan morfem
terikat berupa afiks pada bentuk dasar. Dalam proses pembubuhan afiks, bentuk
dasar merupakan salah satu dari unsur yang bukan afiks. Afiks merupakan satuan
gramatik terikat yang di dalam suatu kata
merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan
melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru.Afiks
itu ada empat macam, yaitu prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks
(akhiran), dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran).
1.
Prefiks (awalan)
Prefiksasi
adalah proses pembubuhan afiks (morfem terikat) yang dapat dilakukan di depan
bentuk dasar. Jenis prefiks (awalan) antara lain : ber-, se-, me-, ter-, di-,
dll.
Contoh
: ber + main = bermain
di + makan = dimakan
ter + tawa = tertawa
2.
Infiks (sisipan)
Infiksasi
adalah proses pembubuhan afiks di tengah bentuk dasar. Penulisan afiks ini
ditulis serangkai dengan kata dasarnya sebagai satu kesatuan. Jenis infiks
(sisipan) antara lain : -em-, -el-, -er,d an -in-.
Contoh
: getar = g + em+ etar
gigi = g + er + igi
kerja = k +in +erja
3.
Sufiks (akhiran)
Sufiksasi
adalah proses pembubuhan afiks di akhir bentuk dasar. Penulisan afiks ini
ditulis serangkaian dengan kata dasarnya, sebagai satu kesatuan. Jenis sufiks
(akhiran) antara lain:-an, -i, -kan, -nya ,dll.
Contoh
: cuci + an = cucian
baca + kan = bacakan
turun + nya = turunnya
warna + i =
warnai
4. Konfiksasi adalah proses pembubuhan
afiks di awal dan akhir bentuk dasar secara bersamaan. Konfiks yang terdiri
dari dua unsur. Satu dimuka bentuk dasar dan satu di belakang bentuk dasar.
Jenis konfiks antara lain : ber – an, ke – an, me – kan,, per – an, dll.
Contoh
: me + laku + kan = melakukan
ber + pakai + an = berpakaian
ke + hujan + an = kehujanan
Afiksasi
adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba,
berkategori nomina, maupun yang berkategori ajektiva. Macam-macam afiksasi :
1. AFIKSASI
PEMBENTUKAN VERBA
Afiks
- afiks pembentukan verba adalah:
- prefiks ber-
- klofiks ber-kan
- sufiks –kan
- konfiks per-kan, Dll.
Verba
Berprefiks ber- Bentuk dasar dalam pembentukan verba dengan prefiks ber- dapat
berupa :
- Morfem dasar terikat, seperti
: tempur – bertempur, juang –
berjuang.
- Morfem dasar bebas, seperti :
ladang – berladang, ternak – beternak.
- Bentuk turunan berafiks, seperti
terdapat pada kata berpakaian (bentuk dasarnya pakaian), beraturan (bentuk
dasarnya aturan), berkekuatan (bentuk dasarnya kekuatan), berkebangsaan (bentuk dasarnya kebangsaan),
- Bentuk turunan reduplikasi, seperti
terdapat pada kata berlari (bentuk dasar lari-lari), berkeluh-kesah
(bentuk dasar keluh-kesah) dan berilmu-pengetahuan (bentuk dasar
ilmu-pengetahuan).
- Bentuk turunan hasil komposisi,
seperti terdapat pada kataberjual beli (bentuk dasar jual- beli), bertemu
muka (bentuk dasar temu- muka), dan bergunung api (bentuk dasar gunung-
api).
2. Verba
Berklofiks Ber-kan
Verba berkofiks ber-kan dibentuk dengan proses,
mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula
sufiks–kan. Misalnya mula-mula pada kata dasar senjata di imbuhkan prefiks
ber-menjadi bersenjata, lalu pada kata bersenjata di imbuhkan pula sufiks –kan
sehingga menjadi bersenjatakan.
3. Verba
Bersufiks –kan
Dalam prosesnya, sufiks –kan, bila diimbuhkan pada
dasar yang memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk
verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua. Bila diimbuhkan pada dasar
yang lain, sufiks –kan akan membentuk pangkal (stem) yang menjadi dasar dalam
pembentukan verba inflektif.
Verba
bersufiks –kan digunakan dalam :
- kalimat imperatif. Contoh:
- lemparkan bola
itu ke sini !
- tuliskan
namamu di sini !
- gunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar !
- kalimat pasif yang predikatnya
berpola : (aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran
tindakan. Contoh :
- rumah itu
baru kami dirikan.
- jembatan
itu akan mereka robohkan.
- tugas itu
belum saya laksanakan.
- keterangan tambahan pada subjek
atau objek yang berpola : yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh :
- uang yang
baru kami terima sudah habis lagi.
- kami
melewati daerah yang sudah mereka amankan.
Verba
bersufiks –kan memiliki makna gramatikal :
- jadikan.
- jadikan berada di.
- lakukan untuk orang lain.
- lakukan akan.
- bawa masuk ke.
Verba
Berkonfiks per- kan
Verba berkonfiks per- kan adalah verba yang bisa
menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks
di-, atau berprefiks ter-). Verba berkonfiks per- kan digunakan dalam :
- Kalimat imperatif.
Misalnya :
- persiapkan
dulu bahan-bahannya!
- jangan
perdebatkan lagi masalah itu!
- jangan
persamakan saya dengan dia!
- Kalimat pasif yang predikatnya
berpola : (aspek) + pelaku + verba.
Contoh:
- anakitu
akan kita pertemukandengan orang tua angkatnya.
- masalah itu
akan kami pertanyakan lagi.
- usulmu itu
akan kami pertimbangkan.
- Keterangan tambahan pada subjek
atau objek yang berpola : yang + (aspek) + pelaku + verba.
Contoh :
- tarian yang
sudah mereka pertunjukkan akan diulang lagi.
- film yang
mereka hendak persembahkan perlu disensor dulu.
- kami
menyenangi lagu-lagu yang telah mereka perdengarkan.
Verba
berkonfiks per- kan memiliki makna gramatikal :
- Jadikan bahan (per- kan).
- Lakukan supaya.
- Jadikan me-.
- Jadikan ber-.
AFIKSASI
PEMBENTUKAN NOMINA
Pembentukan dengan afiksasi ini ada yang di bentuk
langsung dari akar, tetapi sebagaian besar di bentuk dari akar melalui kelas
verba dari akar itu. Yang dibentuk langsung dari akar adalah nomina turunan
berkonfiks ke- an, seperti kepandaian yang bermakna ‘hal pandai’ dan kepartaian yang bermakna ‘hal partai’. Sedangkan contoh yang di bentuk dari
akar melalui verba dari akar itu adalah pembaca yang bermakna gramatikal “yang membaca”, pembacaan yang bermakna gramatikal “hasil membaca” atau “yang dibaca”.
Afiks
Pembentukan Nomina :
- Prefiks ke-
- Konfiks ke- an
- Sufiks –an
- Infiks –el, -em, dan –er
- Sufiks dari bahasa asing.
AFIKS PEMBENTUKAN AJEKTIFA
1.
Dasar ajektiva berprefiks se- Contoh
sepintar A, sama dengan sama pintar dengan A
2.
Dasar ajektiva berkonfiks ke- an Contoh
: kebiruan sama dengan agak biru
3.
Dasar ajektiva berklofiks me- I Contoh :
menghormati sama dengan merasa hormat.